1) Ciri
dan Umur Panen
Umumnya pohon pala mulai
berbuah pada umur 7 tahun dan pada umur 10 tahun telah berproduksi secara
menguntungkan. Produksi pada akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun
mencapai produksi tertinggi. Pohon pala terus berproduksi sampai umur 60–70
tahun. Buah pala dapat dipetik (dipanen) setelah cukup masak (tua), yakni yaitu
sekitar 6–7 bulan hal ini ditandai oleh warna buah yang berwarna kuning
kecoklatan, dimana beberapa buah sudah mulai merekah (membelah) melalui alur
belahnya, kulit biji (tempurung) berwarna coklat tua sampai hitam dan
mengkilat, warna fuli memerah. Namun fuli ada pula yang berwarna putih,
misalnya yang berasal dari Tidore. Buah yang sudah mulai membelah sebaiknya
segera dipanen karena jika dibiarkan tetap di pohon selama 2-3 hari, pembelahan
buah menjadi sempurna (buah terbelah dua) sehingga bijinya akan jatuh ke tanah.
Selain itu kalau kena hujan buah akan membusuk.
Di Daerah Banda, dikenal 3
macam waktu panen tiap tahun, yaitu: (1) panen raya/besar (pertengahan musim
hujan); panen lebih sedikit (awal musim hujan) dan panen kecil (akhir musim
hujan). Panen buah pala pada permulaan musim hujan memberikan hasil paling baik
(berkualitas tinggi) dan bunga pala (fuli) yang paling tebal.
Umur produktif (produksi maksimal 25 – 60 tahun), produksi
konversi antara 1.500-2.000 buah/pohon/tahun, 8 kg. buah kering atau 1,6 kg
fully. Perbandingan biji dengan fully 4:1.
2) Cara
Pemetikan
Buah pala dapat dipetik
langsung dari pohon bila sudah masak petik dan dapat pula dipungut dari buah
yang sudah berjatuhan. Buah pala yang sudah jatuh hendaknya diambil sedini
mungkin karena dapat dicemari hama bubuk biji Poecilips myristiceae dan
cendawan yang dapat menyebabkan busuknya biji pala.
Pemetikan buah pala dapat
dilakukan dengan menggunakan galah yang dilengkapi dengan keranjang penampung
buah pada ujungnya. Selain itu dapat pula dilakukan dengan memanjat dan memilih
serta memetik buah pala yang sudah matang dan dimasukkan ke dalam keranjang.
Panen buah dengan cara dijatuhkan akan mengurangi kualitas biji. Buah yang
telah dipetik segera dibelah, dipisahkan daging buah, biji dan fulinya.
Produktivitas tanaman Pala
periode agustus tahun 2007—2008 sebesar 327,6 Ton Luas 700 Hektar dan Periode
agustus 2008—2009 sebesar 936 Ton Luas 1.500 Hektar. Dengan usia tanaman pala
10—15 Tahun produktivitas per hektar pertahun sebesar 5.616 Kg. dan akan terus
bertambah produktivitas tanaman pala seiring dengan pertumbuhan usia tanaman
pala tersebut.
Puncak dari produktivitas
tanaman pala dimulai dari usia 25 tahun yang dapat menghasilkan biji pala
kering sebesar 16.848 Kg Per Hektar pertahun dan akan terus menerus hingga
mencapai usia tanaman pala 115 tahun.
Untuk menjaga produktivitas
tanaman pala, dilakukan pemupukan secara terus menerus setiap bulanya dengan
menggunakan pupuk organic yang diperoleh dari kotoran ternak sapi dan kambing.
Permintaan pasar eksport
terhadap komoditi pala (biji dan fuli) setiap tahun terus mengalami peningkatan
baik jumlah maupun harga yang sampai saat ini indonesia selaku penghasil
komoditi pala terbesar didunia belum dapat memenuhi permintaan tersebut. Sedang
untuk permintaan pasar dalam negeri khususnya memenuhi kebutuhan industri
penyulingan minyak pala masih belum terpenuhi. Sehingga PT Perkebunan Tanaman
Pala terus melakukan pengembangan areal perkebunan tanaman pala yang merupakan
salah satu komoditi unggulan hasil pertanian Indonesia.
Itulah mas dan mbak bro tentang cara memanen buah pala, bila mas dan mbak mbo punya pendapat lain tolong komentar dan koreksinya ten tang postingan di atas .
Terimakasih ...
Sumber :
No comments:
Post a Comment