Saturday, July 27, 2013

Menguji Kadar Air pada Benih


KADAR BENIH
Yang dimaksud kadar air benih, ialah berat air yang “dikandung” dan yang kemudian hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam persentase terhadap berat awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut & dinyatakan dalam % terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengujian kadar air benih ini adalah contoh kerja yang digunakan merupakan benih yang diambil dan ditempatkan dalam wadah yang kedap udara. Karena untuk penetapan kadar air, jika contoh kerja yang digunakan telah terkontaminasi udara luar maka kemungkinan besar kadar air benih yang diuji bukan merupakan kadar air benih yang sebenarnya karena telah mengalami perubahan akibat adanya kontaminasi udara dari lingkungan. Yang kedua adalah untuk pengujian kadar air ini harus dilakukan sesegera mungkin, selama penetapan diusahakan agar contoh benih sesedikit mungkin berhubungan dengan udara luar serta untuk jenis tanaman yang tidak memerlukan penghancuran, contoh benih tidak boleh lebih dari 2 menit berada di luar wadah.
Metode yang digunakan untuk menguji kadar air ini juga harus diperhatikan. Ada dua metode dalam pengujian kadar air benih, yaitu :
a) Konvensional ( Menggunakan Oven )

Skema pengujian kadar air benih dengan metode konvensional (oven). Perlakuan dalam penentuan metode tersebut menggunakan metode oven pada suhu 130 – 133oC (1, 2, 3 dan 4 jam) dan suhu 103oC (16, 18, 20, 22 dan 24 jam) (ISTA, 2006).
a) Konvensional ( Menggunakan Oven )
Skema pengujian kadar air benih dengan metode konvensional (oven)


b) Automatic (Menggunakan Balance Moisture Tester, Ohaus MB 45, Higromer)
Dalam metode ini hasil pengujian kadar air benih dapat langsung diketahui.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya. Persentase daya berkecambah merupakan jumlah proporsi benih-benih yang telah menghasilkan perkecambahan dalam kondisi dan periode tertentu.
 Tujuan dari pengujian daya berkecambah adalah :
a) Memperoleh informasi nilai penanaman benih dilapangan
b) Membandingkan kualitas benih antar seed lot (kelompok benih)
c) Menduga storabilitas (daya simpan) benih
d) Memenuhi apakah nilai daya berkecambah benih telah memenuhi peraturan yang berlaku.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengujian kadar air benih ini adalah
a) Contoh kerja yang digunakan merupakan benih yang diambil dan ditempatkan dalam wadah yang kedap udara
b) Pengujian kadar air ini harus dilakukan sesegera mungkin, selama penetapan diusahakan agar contoh benih sesedikit mungkin berhubungan dengan udara luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air benih:
a) Tipe benih
b) Ukuran benih
c) penyimpanan
rumus penetapan kadar air metode oven:
KA=    y-z        𝑋 100%
            y-x
Keterangan:
X : bobot wadah
Y : bobot wadah + bobot basah
Z : bobot wadah + bobot kering

No comments:

Post a Comment