KADAR BENIH
Yang dimaksud kadar air benih, ialah
berat air yang “dikandung” dan yang kemudian hilang karena pemanasan sesuai
dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam persentase terhadap berat
awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam
benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut & dinyatakan
dalam % terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar air
diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk
menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan
viabilitas benih tersebut.
Beberapa hal perlu diperhatikan
dalam pengujian kadar air benih ini adalah contoh kerja yang digunakan
merupakan benih yang diambil dan ditempatkan dalam wadah yang kedap udara.
Karena untuk penetapan kadar air, jika contoh kerja yang digunakan telah
terkontaminasi udara luar maka kemungkinan besar kadar air benih yang diuji
bukan merupakan kadar air benih yang sebenarnya karena telah mengalami
perubahan akibat adanya kontaminasi udara dari lingkungan. Yang kedua adalah
untuk pengujian kadar air ini harus dilakukan sesegera mungkin, selama
penetapan diusahakan agar contoh benih sesedikit mungkin berhubungan dengan
udara luar serta untuk jenis tanaman yang tidak memerlukan penghancuran, contoh
benih tidak boleh lebih dari 2 menit berada di luar wadah.
Metode yang digunakan untuk menguji
kadar air ini juga harus diperhatikan. Ada dua metode dalam pengujian kadar air
benih, yaitu :
a) Konvensional ( Menggunakan
Oven )
Skema
pengujian kadar air benih dengan metode konvensional (oven). Perlakuan dalam
penentuan metode tersebut menggunakan metode oven pada suhu 130 – 133oC (1, 2, 3
dan 4 jam) dan suhu 103oC (16, 18, 20, 22 dan 24 jam) (ISTA, 2006).
a) Konvensional ( Menggunakan Oven )
Skema pengujian kadar air benih
dengan metode konvensional (oven)
b) Automatic (Menggunakan Balance
Moisture Tester, Ohaus MB 45, Higromer)
Dalam metode ini hasil pengujian kadar air benih dapat langsung diketahui.
Dalam metode ini hasil pengujian kadar air benih dapat langsung diketahui.
Pengujian daya kecambah adalah
mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan
benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya. Persentase daya
berkecambah merupakan jumlah proporsi benih-benih yang telah menghasilkan perkecambahan
dalam kondisi dan periode tertentu.
Tujuan dari pengujian daya
berkecambah adalah :
a) Memperoleh informasi nilai
penanaman benih dilapangan
b) Membandingkan kualitas benih
antar seed lot (kelompok benih)
c) Menduga storabilitas (daya
simpan) benih
d) Memenuhi apakah nilai daya
berkecambah benih telah memenuhi peraturan yang berlaku.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengujian kadar air benih
ini adalah
a) Contoh kerja yang digunakan merupakan benih yang diambil dan
ditempatkan dalam wadah yang kedap udara
b) Pengujian kadar air ini harus dilakukan sesegera mungkin,
selama penetapan diusahakan agar contoh benih sesedikit mungkin berhubungan
dengan udara luar.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kadar air benih:
a) Tipe benih
b) Ukuran benih
c)
penyimpanan
rumus penetapan kadar air metode oven:
KA= y-z 𝑋 100%
y-x
Keterangan:
X : bobot wadah
Y : bobot wadah + bobot basah
Z : bobot wadah + bobot kering
No comments:
Post a Comment