Friday, August 30, 2013

Pola Tanam




A.      Pengertian Pola hubungan tanam.
POLA tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurunwaktu tertentu. Tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya.Ada pola tanam monokultur, yakni menaman tanaman sejenis pada satu arealtanam. Ada pola tanam campuran, yakni beragam tanaman ditanam pada satuareal. Ada pula pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilirbeberapa jenis tanama pada waktu berbeda di aeral yang sama.Pola tanam dapat digunakan sebagai landasan untuk meningkatkanproduktivitas lahan. Hanya saja dalam pengelolaannya diperlukan pemahankaedah teoritis dan keterampilan yang baik tentang semua faktor yangmenentukan produktivitas lahan tersebut. Biasanya, pengelolaan lahan sempituntuk mendapatkan hasil/pendapatan yang optimal maka pendekatan pertanianterpadu, ramah lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utamaadalah pendekatan yang bijak.Selain pola tanam, ada juga istilah yang disebut pola hubungan tanaman. Yaituhubungan yang dibentuk antar individu-individu tanaman pada lahan yang telahditanami. Pola hubungan tanaman bertujuan untuk mengatur agar semuaindividu tanaman dapat memanfaatkan semua lingkungan tumbuhnya agartumbuh optimal dan seragam, serta untuk pertimbangan teknis lainnya. Adabeberapa macam pola hubungan tanaman. Pertama, pola hubungan barisan (rowspacing), pola hubungan ganda (double row spacing), pola hubungan sama sisi(square spacing), dan pola hubungan segitiga sama sisi (equidistance spacing).
Jarak tanam yang dgunakan bervariasi dari satu lokasi yang lainnya.Kebunjeruk di dataran rendah (lahan basah) jarak tanamnya relatif lebih jarangdibanding kebun jeruk di dataran tinggi, karena 40% dari lahan basahterpakai untuk keper-luan pembuatan drainase dan pembuatan jalan. Diawalbiasa digunakan jarak tanam 3 x 3 meter atau 3,5 x 3,5 meter. Tetapijaraktanam yang dianjurkan untuk jeruk manis adalah 4 x 4 meter. Jarak tanamyanglebih besar umumnya tidak memberi pengaruh terhadap tanaman kecualirendahnya populasi tanaman per hektarnya.jika usaha perkebunan jeruk dirancang untuk periode 10 tahunmaka cukup menggunakan jarak tanam yang pendek misalnya 5 x 5meter.jika umur lebih dari 10 tahun produksi masih baik dan jika kebun masih  dipertahankan sebaiknya dilakukan penjarangan dengan menebangpohonpohonyang kurang produktif. Dengan jarak tanam 4,5 x 4,5 meter makadalam 1 hektar akan terdapat 800 pohon. Sebelum penanaman, lubangtanamyang sudah dibuat diisi dengan pupuk kandang/kompos yang dicampurtanahlapisan atas. Dalam hal ini diasumsi jarak tanam jeruk dataran tinggi 5,2 x5,2 m atau 364 batang pohon perhektar. Sedangkan di dataran tinggi 4 x4 m atau800 pohon per hektar.
Pola tanam monokultur memiliki pertumbuhan dan hasil yang lebih besar daripada pola tanam lainnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya persainganantar tanaman dalam memperebutkan unsur hara maupun sinar matahari, akantetapi pola tanam lainnya lebih efisien dalam penggunaan lahan karena nilai LERlebih dari 1.



B.     Tujuan Jarak Tanam Legowo 2
Maksud  penerapan jarak tanam legowo 2 diantaranya untuk memperoleh pengaruh tanaman pinggiran, agar pertumbuhan tanaman padi dapat berkembang dengan optimal.  Sekaligus  dapat meningkatkan jumlah populasi tanaman padi sebesar lebih kurang 30% dibandingkan dengan ukuran tegel biasa.

C.     Jarak  Tanam Legowo 2
Legowo  2 jarak tanam yang dianjurkan adalah dengan mengambil ukuran 50 cm x 25 cm x 12,5 cm.   Dimana untuk setiap dua lajur  tanaman padi diambil jarak tanam 25 cm dan diberikan  satu  lajur yang kosong tanpa tanaman.  Hal ini untuk memberikan efek atau pengaruh pinggiran yang diharapkan.   Sementara untuk setiap baris tanaman (jarak antar tanaman) diberikan jarak 12,5 cm (rapat).
Agar pengaruh dari border effect ini dapat dirasakan oleh tanaman, maka pembuatan lajur tanaman sebaiknya melintang utara selatan. Hal ini untuk memberikan kesmepatan pada tanaman untuk mendapatkan pencahayaan sinar mata matahari yang maksimal. Sementara barisan tanaman membujur barat – timur.
Pola Ukuran Tanam Legowo 2 (50 cm x 25 cm x 12,5 cm)
Pola Caplakan untuk tanam legowo 2 (50 cm x 25 cm x 12,5 cm)
Pola hasil tandur pada tanam legowo 2 (50 cm x 25 cm x 12,5 cm)

D.     Keuntungan Jarak Tanam Legowo 2
Dibandingkan dengan jarak tanam tegel (persegi) dengan ukuran 25 cm x 25 cm, jika dihitung jarak tanam legowo 2 mampu memberikan tambahan populasi dalam 1 meter persegi sebanyak 5 rumpun. Artinya pada jarak tanam tegel   25 cm x 25 cm, populasi tanaman sebanyak 16 rumpun, sedangkan pada legowo 2, mencapai 21 rumpun. Sehingga  mampu meningkatkan populasi tanaman padi kira kira 30%.  Dalam hitungan per hektar maka jumlah populasi tanaman dengan jarak tanam tegel mencapai + 160.000 rumpun, dengan legowo 2 mencapai + 210.000 rumpun.
Beberapa keuntungan lain dari pelaksanaan tanam jajar legowo 2 adalah :
    • Semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir);
    • Pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih mudah;
    • Menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong mas, atau untuk mina padi;
    • Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
E.                 Kendala Jarak Tanam Legowo 2
Diantara yang menjadi faktor kesulitan dalam melaksanakan tanam legowo 2, adalah penggunaan caplak dengan dua ukuran. Yakni caplak dengan ukuran 25 cm – 25 cm – 50 cm, untuk membuat lajur legowo, dan caplak kedua dengan ukuran 12,5 cm – 12,5 cm – 12,5 cm untuk membuat baris legowo.   Selain itu, bagi petani yang belum terbiasa dengan legowo 2 ini, maka pada saat tandur, awalnya akan mengalami kesulitan.  Karena belum terbiasa dengan pola setiap dua jajar tanaman dikosongkan satu jajar.

F.                 Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan adalah sebagai berikut:

a) Tumpang sari (Intercropping), melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.

b) Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kacang tanah, ubi kayu.

c) Tanaman Bersisipan (Relay Cropping): pola tanam dengan cara menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.

d) Tanaman Campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

sumber:
http://m.serambinews.com/news/view/10605/pengaturan-pola-tanam-dan-pengolahan-tanahPola Tanam : Monokultur (pada saat tanaman mulai produktif, pada saattanaman muda < 2 tahun dilakukan tumpang sari dengan sayuran)

No comments:

Post a Comment